PENERAPAN KEARIFAN LOKAL KABUPATEN LAMONGAN BAGI PESERTA DIDIK MI DALAILUL KHOIROT

BKL merupakan singkatan dari Busana Khas Lamongan. BKL diperkenalkan secara resmi pada tahun 2019. Pakaian dinas ini terdiri dari ikat kepala atau udeng, kemeja, dan jarik. BKL dikenakan sebagai wujud pelestarian budaya Lamongan dan kebanggaan masyarakat Lamongan karena memiliki busana khas sendiri. Kearifan lokal busana khas Lamongan mencerminkan warisan budaya yang kaya dan memiliki nilai sejarah yang mendalam. Bagi peserta didik tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), memahami dan mengenakan busana khas Lamongan bisa menjadi cara yang menarik untuk memperkenalkan mereka pada tradisi daerah sekaligus mendidik mereka untuk menghargai keberagaman budaya.
Salah satu contoh busana khas Lamongan yang dapat dikenalkan adalah kebaya tradisional yang sering dikenakan oleh perempuan Lamongan, yang diiringi dengan penggunaan kain batik dengan motif khas daerah setempat. Kebaya ini biasanya dipadukan dengan selendang dan aksesori tradisional, yang menunjukkan keindahan dan kesopanan masyarakat Lamongan. Sedangkan untuk pria, busana khas Lamongan biasanya berupa baju blangkon (topi tradisional) dan sarung dengan corak khas, yang menggambarkan ciri khas kesopanan dan karakter kuat dari budaya Jawa Timur.

Melalui pengenalan busana khas Lamongan kepada peserta didik di MI Dalailul Khoirot Butungan, mereka dapat lebih memahami pentingnya pelestarian budaya dan kearifan lokal. Dalam implementasinya, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
Pengenalan Melalui Pembelajaran Budaya: Mengajarkan peserta didik tentang sejarah dan filosofi di balik busana khas Lamongan sebagai bagian dari budaya Jawa Timur, serta bagaimana busana tersebut melambangkan nilai-nilai seperti kesederhanaan, kesopanan, dan keindahan.
Pengenalan dalam Kegiatan Sekolah: Misalnya, pada acara-acara tertentu seperti peringatan hari besar, lomba adat, atau kunjungan budaya, peserta didik bisa dikenalkan dengan busana khas Lamongan melalui penampilan atau parade busana daerah.
Praktik Berkarya dan Kreativitas: Mengajak peserta didik untuk membuat karya seni atau kerajinan yang terinspirasi dari motif batik Lamongan, atau bahkan mendesain ulang busana tradisional dengan sentuhan modern yang tetap mempertahankan nilai budaya.
Pendidikan Karakter dan Etika: Menggunakan busana khas Lamongan sebagai contoh untuk mengajarkan peserta didik tentang pentingnya berpakaian sopan dan sesuai dengan norma sosial yang berlaku, serta untuk membangun rasa cinta terhadap warisan budaya lokal.
MI Dalailul Khoirot di awal bulan November ini mewajibkan peserta didiknya untuk memakai Busana Khas Lamongan (BKL) setiap hari Kamis. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat menunjukkan rasa bangga menjadi warga Lamongan. Dengan memakai baju ini, peserta didik tidak hanya terlihat cantik dan gagah, tapi juga ikut melestarikan budaya daerah kita. Menggunakan busana khas Lamongan sebagai contoh untuk mengajarkan peserta didik tentang pentingnya berpakaian sopan dan sesuai dengan norma sosial yang berlaku, serta untuk membangun rasa cinta terhadap warisan budaya lokal.

Tujuan pengadaan seragam Baju Khas Lamongan (BKL) ini adalah menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap pelestarian budaya, menumbuhkan rasa bangga pada budaya daerah, memberikan pengetahuan tentang baju adat Lamongan serta membuat suasana acara menjadi lebih meriah dan berkesan. Pengadaan seragam Baju Khas Lamongan dapat terwujud karena kerjasama paguyuban wali murid MI-DK. Pengalaman pertama memakai Baju Khas Lamongan menurut peserta didik yang bernama Bintang (Kelas 1) "sangat senang, jadi kita terlihat semakin ganteng". Semoga dengan seragam BKL ini, peserta didik MI Dalailul Khoirot senantiasa menjunjung tinggi nilai budaya dan warisan leluhur Kota Lamongan.
#TimLearnScapeMI-DK
Copyright © 2017 - 2025 MIS DALAILUL KHOIROT All rights reserved.
Developed by sekolahku.web.id